SOLID * KUAT * MILITAN * SOLID * KUAT * MILITAN * SOLID * KUAT * MILITAN * SOLID * KUAT * MILITAN

Resolusi 2021 GM FKPPI: Baiat Nasionalisme untuk Membangkitkan Fanatisme Kebangsaan

 

Pengurus Pusat GM FKPPI


Rabu, 30 Desember 2020
www.gm-fkppi.online, Jakarta – Pengurus Pusat GM FKPPI tepat di akhir tahun 2020 mengeluarkan Resolusi 2021 bagi jutaan kadernya di seluruh Indonesia. Salah satunya untuk melakukan Baiat Nasionalisme, yakni gerakan massal untuk membangkitkan fanatisme semangat bersatu dalam menghadapi berbagai ancaman dan gangguan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Hampir sembilan bulan tahun 2020, semua komponen bangsa dan pemerintah bersatu padu fokus kosentrasinya menghadapi Covid-19 yang berdampak kepada seluruh sektor kehidupan masyarakat,” ujar Ketua Umum GM FKPPI, Dwi Rianta Soerbakti, MBA, Rabu (30/12/2020).

Tidak hanya menghadapi Covid-19, lanjut Rianta, elemen bangsa juga terus berjuang melawan ancaman tumbuhnya radikalisme dan sepratisme transnasional yang mengoyak persatuan dan keutuhan NKRI.

“Menjadi bahan intropeksi bersama, bahwa Pancasila adalah final, Pancasila adalah rujukan sumber hukum yang tidak sekedar dilestarikan, tapi wajib di implementasikan dalam berbagai perilaku sehari hari menjadi pedoman dalam berorganisasi, beraktifitas bermasyarakat, bernegara dan berbangsa,” imbuh Rianta.
Fanatisme Nasionalisme

Rianta menegaskan perlu terus ditumbuhkan jiwa fanatisme terhadap berkebangsaan kita. Fanatik nasionalisme perlu ditumbuhkan dalam bentuk program kerja agar radikalisme dan ancaman separatisme terkikis.

GM FKPPI, kata Rianta, salah satu wadah yang seratus persen program kerjanya adalah membentuk pribadi yang patriotik serta memiliki kepekaaan dan fanatisme positif dalam melindungi bangsa dan negara dari segala bentuk ancaman baik dari dalam mengeri maupaun luar negeri, termasuk ancaman penggunaan teknologi informasi yang membahayakan masa depan bangsa dan negara.

“Ancaman proxy war membahayakan bagi semua orang, dimana teknologi informasi dimanfaatkan untuk kepentingan merusak dan merongrong kewibawaan pemerintah. Melalui hoaks, hasutan, ujaran kebencian dan provokasi, masyarakat dapat terpancing dalam menyikapi kondisi berbangsa dan bernegara," ucapnya.

Menurutnya, generasi masa depan harus di selamatkan. Kritik boleh, namun kritik yang konstruktif.

"Jika kritik sudah melampaui batas kewibawaan negara, apalagi hingga mengusulkan mengganti Pancasila dan NKRI, maka kami akan berada di garda depan untuk menangkalnya,” tegas Rianta.

Termasuk GM FKPPI akan melawan pihak pihak yang menjatuhkan citra Indonesia di mata rakyatnya sendiri, atau di negara lain, seperti vidio viral kasus pelecehan lagu Indonesia Raya yang kini diusut KBRI di Malaysia.

“Kami mengutuk keras pelaku penghinaan simbol negara itu. Kami mendukung langkah pemerintah untuk mengusutnya. Fanatisme kebangsaan kita terusik dan mendesak agar kasus ini dituntaskan,” ujar Rianta.

Kerusakan mental dan moral bangsa juga perlu mendapat perbaikan, dimana terang Rianta, perilaku korupsi masih mewarnai dalam tata kelola bernegara kita.

“Karena itu, perlu ditingkatkan pendidikan budi pekerti tentang dampak yang muncul dari perilaku korupsi mulai sejak dini, hingga dalam setiap program pengembangan SDM, termasuk para pejabat pemerinahan. Perlu kita galakkan kembali kampanye juga penegakan hukum yang tegas bagi pelaku dan perilaku korupsi agar pemerintah mampu mewujudkan pemerintah yang bersih, serta pemerataan dan manfaat pembangunan bisa dirasakan secara maksimal oleh rakyat,” jelas Rianta.

Dari kondisi tersebut, Rianta menyampaikan sikap GM FKPPI menyambut datangnya pergantian tahun 2021 dengan mendeklarasikan Resolusi 2021 dengan aksi Baiat Nasionalisme Untuk Membangkitkan Fanatisme Kebangsaan Dalam Menghadapi Berbagai Ancaman dan Gangguan Terhadap Keutuhan NKRI.

“Baiat ini penting sebagai perwujudan membangun kesadaran generasi muda tentang pentingnya tindakan dan aksi bela negara dalam menghadapi ancaman dan gangguan. Para founding father dan orang tua kita berjuang dengan sungguh sungguh mengantarkan pondasi dan mengajarkan sikap perilaku positif dalam bernegara. Beri ruang dan akses kepada GM FKPPI juga organisasi ekstra kampus seperti Kelompok Cipayung untuk masuk ke dalam kampus, agar mereka leluasa melakukan doktrinasi nilai nilai nasionalisme. Sebab selama ini cenderung dibatasi, hal ini yang membuat masuknya paham paham radikalisme secara leluasa di dalam kampus,” katanya.

Karena itu tahun 2021, GM FKPPI mengajak semua komponen untuk menjadikan prinsip prinsip Pancasila harus terus di sosialisasikan dan dijalani, karakter Bhinneka Tunggal Ika harus mewarnai di setiap perilaku bermasyarakat, gotong royong sebagai tradisi bermasyarakat, bernegara dan berbangsa juga perlu terus di terapkan.

“Sinergi anak negeri menjadi momentum, NKRI adalah negara yang mendasarkan pola interaksi masyarakatnya menjadi terbuka, ramah, dan bersahabat dengan lingkungan budaya. Oleh karena itu kita harus menjadi sikap moderat dengan segala perbedaan. Kolaborasi antara Pancasila dan NKRI menjiwai karakteristik bangsa Indonesia yang damai, membina keberagaman, serta mampu bekerjasama dalam kebhinekaan,” “ kata Rianta.
Resolusi Aksi 2021

Sekjen GM FKPPI Ari Garyanida menyerukan kepada seluruh kader GM FKPPI di seluruh Indonesia untuk mendukung langkah pemerintah dalam penanganan Covid 19, jangan berhenti mengkampanyekan 3 M, Menggunakan Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak.

GM FKPPI juga menyerukan kepada kadernya agar tidak turut larut dengan polemik tentang vaksin Covid-19, pihaknya mendukung langkah dan kebijakan pemerintah terkait vaksin demi menyelamatkan rakyat dan negara. GM FKPPI mendukung langkah pemulihan ekonomi dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

"Kepada para kader GM FKPPI, diserukan untuk memberikan dukungan melekat kepada TNI Polri dalam penangananan Covid 19, juga langkah preventif sampai pada penegakan hukum terhadap tindakan tindakan yang dilakukan oleh kelompok radikalisme dan separatisme yang mengganggu ketentraman masyarakat juga mengancam NKRI," ucapnya.

GM FKPPI juga mendukung usulan dan pendapat kalangan organisasi ekstra mahasiswa agar organisasi ekstra dan intra kampus lebih diberi ruang yang lebih luas untuk mendoktrinasi nilai nilai nasionalisme kepada kalangan milenial, sebab hal ini untuk mencegah masuknya paham radikalisme dan separatisme masuk ke lingkungan dalam kampus.

Pengurus Pusat GM FKPPI juga mengajak kepada para kader GM FKPPI turut aktif dalam mensosialisasikan bahaya laten korupsi yang dapat mengancam perilaku tata kelola negara kita.

“GM FKPPI tahun 2021 juga sedang menggarap program pemanfaatan teknologi informasi, serta media sosial untuk kepentingan poisitif. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi perilaku hoaks serta memfilter ajakan ajakan ujaran kebencian, ajakan provokasi yang mengganggu ketentraman masyarakat,” kata Ari. (*)
Copyright © GM11/XII/17/RW. Powered by GM-FKPPI