SOLID * KUAT * MILITAN * SOLID * KUAT * MILITAN * SOLID * KUAT * MILITAN * SOLID * KUAT * MILITAN

Ahmad Basarah : Hadapi Provokasi Perpecahan Bangsa, GM FKPPI Harus Menjadi Soko Guru Persatuan Nasional


 
JAKARTA, 3 Juni 2022
www.gm-fkppi.online -Ketua Wantimpus (Dewan Pertimbangan Pusat ) GM FKPPI (Generasi Muda Putra Putri Purnawirawan TNI/Polri ), Ahmad Basarah berkeinginan menjadikan GM FKPPI menjadi soko guru persatuan bangsa ditengah meningkatnya aktifitas kelompok anti Pancasila dan anti sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang mempropagandakan politik adu domba terhadap sesama komponen bangsa Indonesia.

Demikian disampaikan Ahmad Basarah yang juga Wakil Ketua MPR RI dalam kegiatan Silaturahmi bersama Pengurus Pusat GM FKPPI kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada Jumat ( 3/6) di Kantor Mabes TNI Jalan Merdeka Barat Jakarta.

“Selama tiga tahun terakhir GM FKPPI giat melaksanakan berbagai program organisasi hasil Munas X GM FKPPI di Bogor tahun 2019 lalu.

Basarah menguraikan, "Politik GM FKPPI adalah politik negara sesuai dengan garis politiknya TNI/Polri karena kami adalah anak kandung TNI/Polri. Oleh karenanya kami mendukung program-program TNI/Polri yang terkait dengan sosial kemasyarakatan, termasuk terlibat aktif dalam program penangulangan Covid 19.

Di sisi lain kami juga memiliki kerisauan karena saat ini ada sebagian kecil masyarakat yang mencoba membelah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dengan melakukan upaya provokasi dengan mempersoalkan lagi eksistensi negara Pancasila dan NKRI, bahkan berupaya membenturkan antara Negara dan Agama, Islam dan Pancasila dan isu-isu SARA lainnya “ ungkap Basarah.

Karena itu, terang Basarah, GM FKPPI berkepentingan bersama pemerintah utamanya dengan TNI dan Polri untuk menjadi benteng penjaga persatuan nasional dan menjaga kedaulatan negara proklamasi 17 Agustus 1945 yang diwariskan para pendiri bangsa.

“Karena itu, dibutuhkan prasyarat agar GM FKPPI dapat menjadi salah satu benteng penjaga persatuan nasional yakni agar seluruh keluarga besar TNI/Polri bersatu dan solid termasuk dalam organisasi GM FKPPI sendiri.

Basarah meminta kepada Panglima TNI untuk memfasilitasi bersatunya keluarga besar putra putri TNI Polri, karena tantangan dan ancaman persatuan Nasional sudah nampak di depan mata. Bersatunya keluarga besar Putra Putri TNI Polri akan membuat eksistensi dan perannya semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan bangsa Indonesia.

Menutup penjelasannya kepada Panglima TNI, Basarah juga menyampaikan dalam upaya membentuk karakter bela negara dan membekali nilai-nilai nasionalisme bagi kader GM FKPPI, maka pengurus pusat GM FKPPI sedang melakukan perubahan paradigma baru terhadap anggapan masyarakat dimana dulu GM FKPPI adalah wadah anak kolong yang identik dengan mengandalkan otot.

“Kita rubah paradigmanya. GM FKPPI bukan lagi sekedar organisasi kepemudaan yang mengandalkan otot, tapi kini mengembangkan organisasi yang memiliki fungsi sebagai mata dan telinganya negara dalam melihat gelagat dan dinamika politik yang merongrong dan wibawa negara Pancasila serta otaknya negara yang berarti ikut memikirkan solusi berbagai problem kebangsaan kita.

Panglima TNI : Pancasila adalah Kita
Sementara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa tegaskan Pancasila sebagai penangkal aksi radikalisme. Sebab, di dalam Pancasila terkandung persatuan bangsa sebagai alat untuk menghadapinya.

“Karenanya, persatuan bangsa harus menjadi agenda utama kita semua, karena itu pondasi bangsa. Pancasila adalah kita, TNI adalah kita, termasuk organisasi kepemudaan seperti GM FKPPI adalah kita. Kita harus selalu mawas diri, kita harus bersama-sama dengan pemerintah, pemerintah tidak bisa sendiri menghadapinya,” tegasnya di depan para Pengurus Pusat GM FKPPI.

TNI, lanjut Andika, sangat terbuka menerima kritik dan saran semua pihak untuk membantu tugasnya dalam menjaga kedaulatan negara di tengah upaya provokasi kelompok yang berusaha memecah belah bangsa.

Andika mengajak kader GM FKPPI menjadi tauladan dalam penegakan aturan perundangan dalam aktifitas berorganisasi, bermasyarakat dan bernegara.

“Kami meminta GM FKPPI melalui jaringan putra dan putri TNI Polri jadilah contoh memegang teguh perundangan dalam menjalani semua aspek kehidupan bermasyarakat dan berbangsa,” lugasnya.

Panglima TNI menambahkan agar semua pihak tidak terpancing provokasi yang memecah belah bangsa. “Provokasi dan pengkondisian itu terus terjadi untuk memancing emosi.

Jenderal Bintang Empat ini berpesan kepada GM FKPPI untuk terus membantu program TNI Polri dan pemerintah dalam menjadi pioneer pemersatu bangsa yang menjadi agen civil society. “ Kita yakin jika kita bisa bekerja sama dengan baik akan bisa mengurangi ketegangan serta potensi konflik. Akhirnya civil society yang memang membantu menyelesaikan problem kebangsaan. Ini sudah dibuktikan di negara yang sudah matang demokrasinya,” pungkasnya. ( **)
Copyright © GM11/XII/17/RW. Powered by GM-FKPPI