SOLID * KUAT * MILITAN * SOLID * KUAT * MILITAN * SOLID * KUAT * MILITAN * SOLID * KUAT * MILITAN

Bentengi Pancasila, Jangan Peruncing Sejarah Kelam

Ir. R. Agoes Soerjanto 

 

Surabaya, 1 Oktober 2020, www.gm-fkppi.online – Jelang Hari Kesaktian Pancasila hari Kamis 1 Oktober, semua elemen bangsa diharapkan jangan memperuncing perbedaan sejarah kelam, namun fokus perkuat konsensus ideologi Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta tekat bulat menjaga NKRI untuk kemajuan bangsa.

Demikian ditegaskan Ketua PD XIII GM FKPPI Jatim, Ir. R. Agoes Soerjanto dalam refleksi nasional jelang Hari Kesaktian Pancasila, di Surabaya,Rabu (30/9).

” Sejarah mencatat perjuangan semua elemen masyarakat, baik founding father maupun founding mother mampu meraih kemerdekaan. Kita juga menyadarinya dalam meraihnya terjadi perbedaan pendapat dan persepsi diantara kalangan anak anak bangsa,” papar tokoh asal Malang.

Ditambahkan, diakhir semua perbedaan pendapat dan persepsi itu, semua anak anak bangsa telah menyepakati, konsesus nasional yakni melahirkan dan tegak lurus menjalankan Ideologi Pancasila serta menjaga konstitusi Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan NKRI sebagai bentuk negara yang disepakati.

“Karena itu,kami dari GM FKPPI Jatim menyerukan agar sejarah kelam apapun yang pernah terjadi di Indonesia boleh diingat, tapi memahaminya, bahwa itu bagian dari sejarah perjalanan membangun bangsa,” tegasnya.

Diuraikan,kita semua tahu, sebelum maupun sesudah peristiwa tahun 1965 terjadi pula tragedi kemanusiaan, penghilangan nyawa secara massal, banyak korban baik dari kalangan pemuka agama, para ulama, para kiai, juga para jenderal, para tokoh pejuang, dan kalangan sipil lainnya.

” Marilah peristiwa kelam itu kita sadari bersama sebagai bagian dari perjalanan bangsa yang kita cintai ini. Kita rajut kembali rasa Bhinneka Tunggal Ika. Mari bergandengan tangan, saling menguatkan, fokus bersama sama bersatu memajukan negeri yang sangat kita cintai ini,” harapnya.

Ditambahkan Agoes, agar generasi kedepan juga tidak terbebani sejarah kelam, GM FKPPI lantang menegaskan terus gelorakan perkuat persatuan, gelorakan kebhinekaaan, serta serukan menjaga NKRI. Mengokohkan Pancasila dan NKRI itu bagian penting komitmen nasional.

” Hidup berbhinekka tunggal ika itu adalah menghargai berbagai perbedaan yang selama ini ada, baik dalam bermasyarakat dan bernegara. Jangan sampai, ujungnya kita bisa terpecah, hanya karena kita egois berusaha meluruskan sejarah kelam. Apalagi berusaha menggali itu semua, dan memaksakan semuanya itu benar,” ingatnya.

Dijelaskan Agoes, para pejuang bangsa banyak melakukan intropeksi atas segala peristiwa laten yang mengancam keutuhan NKRI dan kelak agar tidak muncul kembali, maka para pendiri bangsa membentengi dengan dilahirkan beberapa ketetapan konstitusi seperti Ketetapan MPRS No. XXV/ MPRS/1966 Tahun 1966 dan Undang Undang Nomor 24 tahun 2003, termasuk sekarang dibahas RUU BPIP sebagai upaya untuk mengokohkan Pancasila.

” Sudah selesai urusan sejarah, sekali lagi, kini tugas kita adalah membentengi Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Kita lindungi Indonesia yang hebat ini, karena para pendiri bangsa ini mampu mempersatukan beragam perbedaan, mulai ras, suku, agama dan berbagai keyakinan dan pandangan. Bagaimana saktinya Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia mampu melawan berbagai ancaman dan gangguan yang merongrong NKRI,” pungkasnya.

Copyright © GM11/XII/17/RW. Powered by GM-FKPPI