SOLID * KUAT * MILITAN * SOLID * KUAT * MILITAN * SOLID * KUAT * MILITAN * SOLID * KUAT * MILITAN

Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah : GM FKPPI Harus Jadi Mata, Otak dan Otot Negara



Jakarta, 11 September 2020.
www.gm-fkppi.online. Wakil Ketua MPR RI, DR. Ahmad Basarah meminta GM FKPPI kedepan untuk menjadi mata, otak dan ototnya negara dalam menjaga keutuhan NKRI serta mempertahankan ideologi Pancasila.
Demikian disampaikan Basarah dalam sambutan sekaligus Zoominar Nasional HUT ke-42 GM FKPPI dengan tema Solid, Kuat dan Militan Bersama Pancasila Jumat ( 11/9).
“ GM FKPPI telah memberikan kontribusi yang besar dalam menjaga Indonesia sejak merdeka. Karena itu, di acara ulang tahun ini momen yang tepat untuk melakukan refleksi, intropeksi dan proyeksi terhadap perjalanan organisasi,” ujarnya.

GM FKPPI, lanjut Ketua Wantimpus GM FKPPI ini, tidak hanya wadah anak biologis orang tua mereka yang dulu bergabung di ABRI. Namun, mereka tergabung didalam pemerintahan dibawah naungan presiden. Meski akhirnya terjadi pemisahan TNI dan Polri, tapi sejatinya secara historis dan ideologi, TNI maupun Polri adalah organ negara yang memiliki komitmen dan tanggung jawab untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Disampaikan Basarah,  secara ideologis, GM FKPPI juga lahir yang sama dari pejuang TNI/Polri yakni Pancasila. Mempertahankan ideologi Pancasila adalah politik negara bukan politik lapisan atau golongan atau partai politik. Pancasila adalah ideologi untuk mempersatukan bangsa Indonesia sejak merdeka hingga saat ini. Karena itu, 42 tahun GM FKPPI refleksinya adalah berjuang untuk memperahankan NKRI.

Lantaran dinamika global yang kini terjadi, lanjut Basarah, maka dirinya memberi saran agar dilakukan pembagian struktur organisasi GM FKPPI yang berimbang dan proporsional. Maka perlu dikembangkan paradigma mata, otak dan otot kader GM FKPPI kesemuanya untuk kepentingan negara.
“ GM FKPPI sebagai otaknya organisasi harus dikembangkan membangun satu paradigma baru juga menjadi matanya dan juga menjadi otaknya TNI Polri yang artinya harus menjadi otaknya negara dan juga sekaligus ototnya,” tuturnya.
Kuncinya, lanjut Basarah, pada peningkatan kualitas kaderisasi, karena itu perlu juga ditingkatkan kapasitas organisasi, manfaatkan organisasi struktural dibawah pembinaan TNI/Polri. Sesuai kontitusi, pembinaan dilakukan oleh negara, maka spketrum perjuangan GM FKPPI juga harus dimanfaatkan untuk negara.
“ Kader GM FKPPI biarkan menjadi birokrat, atau melanjutkan tradisi orang tua kita sebagai prajurit TNI Polri, atau menjadi pengusaha atau politisi. Kader biarkan tersebar dimana saja diberbagai profesi, namun memiliki tujuan yang sama yaitu membangun bangsa dan negara yang berpedoman pada Pancasila. Kader GM FKPPI harus mampu menjawab tantangan itu,”terangnya.

Dalam kesempatan lain, Basarah mengingatkan kepada kader GM FKPPI untuk getol bergotong royong dengan komponen lainnya dalam mengamalkan Pancasila. Belakangan, banyak upaya untuk mengadu antara Islam dan Pancasila, antara golongan nasionali dan golongan Islam.
GM FKPPI, ajak Basarah, harus bisa menjawab upaya itu dengan menggalang persatuan  nasional bangsa Indonesia agar tidak terjadi perbedaan antara nasionalisme dan agama. “Saya menghimbau seluruh kader kader GM FKPPI apakah yang berlatar belakang agamanya Islam Kristen Budha Hindu Katolik dan sebagainya, untuk tidak membuat sekat antara Islam, agama lain dan kebangsaan,” jelasnya.
Ia menyampaikan dengan pembauran antara nasionalisme dan agama, siapapun yang berusaha untuk mencari dikotomi mempertentangkan antara agama dan negara. Semua anggota harus bisa jelaskan kepada komunitas agama yang ada di lingkungan melalui pemikiran-pemikirannya.
GM FKPPI harus bisa memberikan kontribusi nyata bagi upaya memperkokoh persatuan nasional bangsa Indonesia antara golongan kebangsaan dan golongan agama bersatu. Kekuatan itu akan menjadi modal kuat mempertahankan NKRI dan Pancasila, sambung Basarah,  jika diperkokoh persatuan dengan TNI Polri. ( **)
Copyright © GM11/XII/17/RW. Powered by GM-FKPPI